Fangirl Barbar
ADVENTURE~!!
ADVENTURE~!!
Unpredictable Trip to Gunkajima Island!
-----
Hari yang cerah,
dan tanggal merah. Seharusnya mampu membuat semua hati bersuka cita. Namun, itu
tidak dirasakan tujuh sahabat yang tinggal disatu rumah ini.
Bangunan 125m² dengan dua lantai ini
telah menaungi mereka sejak 6 bulan lalu. Sejak saat pertama mereka memutuskan
untuk tinggal bersama. Tujuan mereka? Jelas. Agar mereka semua bisa lebih mudah
untuk menjangkau tempat kerja, ataupun kampus mereka. Ini juga dilakukan agar
biaya hidup mereka tidak terlalu mahal. Tapi, ada satu alasan lagi. dengan
tinggal bersama, mereka akan sebebas-bebasnya menjadi diri mereka sendiri.
Karena mereka semua, bisa dibilang,
Fangirl barbar.
Sayangnya, mereka hari ini tidak seenergetic biasanya. Walaupun ini hari libur, dan semua orang ada
dirumah. Mereka tidak punya rencana untuk Hang
out ataupun sekedar menonton dvd bareng untuk menghabiskan waktu liburan
yang jarang-jarang mereka dapatkan ini.
Dian, Ichan,
Jiru, Linda, Nadya, Nee chan, dan Nancy. Tujuh perempuan penghuni rumah
sederhana ini, hanya mengahabiskan waktu liburan mereka dengan menonton TV.
Tidak ada yang bersuara. Hanya diam, menatap layar kaca dengan wajah bosan
mereka.
Didepannya,
kemudian muncul iklan yang sedang booming-boomingnya
saat ini.
“Kabar gembira, untuk kita semua~”
“Kulit manggis, kini ada hologram nya~”
“Gosok sambil, goyangkan tubuh kita~”
“Jadikan kejutan hadiahnya milikmu~!!”
“Masbro, good~ Masbro, good~”
Hening, satu
detik kemudian...
“PFFFTTT—BWAHAHAHAHAHAHA~~”
Dengan puasnya,
mereka tertawa terbahak-bahak sampai-sampai Ichan dan Nancy terjatuh dari sofa.
“Bwahahaha~ apaan
itu! masa’ kulit manggis ada hologramnya! Bwakakak.”
“Wakakakak~ ngaco banget ini!!”
“Bhahaha~ apaan
coba hadiahnya.”
“Apaaa gitu yang
lo harapkan dari kulit manggis! Wakakak.”
Mereka terus
tertawa sampai beberapa menit kedepan. Siapa sangka iklan kulit manggis bisa
menghibur mereka sejauh itu.
“Eh, eh! Udah,
udah! Sakit perut gue!” kata Jiru, sambil memegangi perutnya yang terasa keram
karena terlalu lama tertawa.
“Ude, ude,
wkwkwk” sahut Linda.
“Haaaa~~” mereka
kompak menghela nafas, lalu bersandar untuk melemaskan otot perut dan pipi
mereka.
“Gila, kulit
manggis ada hologramnya.” ucap Nancy didalam keheningan.
“PFFTT—woy woy
udah udaaaah” kata Nadya sambil menahan tawa.
“Wkwk~ maksud
gue, gapenting aja gitu, ngapain hologram nya di taro dikulit manggis? Kek gada
tempat lain aja.” sambungnya.
“Kenapa gak
ditaro di pohonya aja sekalian? Wkwk” celetuk Dian.
“Hanjeer,
wakakakak” mereka tertawa lagi.
“Eh,
Ngomong-ngomong soal kulit manggis. Kemarin yang makan manggis siapa? Kok ada
kulitnya di tempat sampah?” tanya Ichan.
“Ah, itu Nee.
Kemarin tetangga cuma ngasih satu, jadi Nee makan sendiri aja. Gomen ne.” Jawab
Nee chan.
“Cuma satu? Dih,
pelit amat.” Dian mengerutkan kening nya.
“Gapapa Nee, gue
juga jadi males ngeliat manggis gara-gara iklan ‘Masbro’” kata Nancy, ia lalu
mengganti channel TVnya.
“Ada hologram nya
gak, Nee?” gurau Jiru.
“Eh, ahaha gak
tau. Kayaknya ngga ada, deh.”
“Oh, ya. Sampah
udah numpuk tuh! Giliran siapa sekarang?” kulit manggis mengingatkan Linda pada
sampah yang telah meninggi didapur.
“Ayoo~ siapa yang
mau buang?” ledek Ichan.
“Kak Ichan aja
yang buang~” sahut Nadya.
“Emoh aku~ Emak
aja sono~”
“Dih, masa gue
lagi. terakhirkan gue yang buang.” Kata Jiru, atau yang biasa dipanggil “Emak”
oleh para Fangirl Barbar disini.
Saat mereka
sedang sibuk berdiskusi giliran siapa yang membuang sampah, Nancy masih sibuk
mengganti-ganti channel TV.
“Cy, lu yang
buang sampah sana.” Suruh Jiru.
“Lah, kok gua
mak.”
“Iya, elu sana.
Gapernah buang sampah juga lu.”
“Waah,
ngilang-ngilangin, nih, Emak.”
“Udaaah~ kak Ensi
aja yang buang~” sambar Dian.
“Iya, kak,
nyampah paling banyak juga.” timpal Nadya.
“Dih,” melihat
teman-temannya memberi tekanan seperti itu, Nancy menyerah. “Yaudah, gue yang
buang. Tapi kalian yang ngumpulin sampah dari kamar sama WC ya. Gue ngebuang
doang.”
“Ya’elah,
sekalian aja napa. Itukan termasuk tugas buang sampah juga.” Kata Linda,
jengkel.
“Yaa, bantuin
sedikit lah~ kalian ngga ada kerjaan juga kan hari ini? mending bantuin gue,
dapet pahala. Dapet manggis juga kalau lu mau.”
“YEEEEE~~~” teman-temannya menjawab serempak dengan nada kesal.
-------------------
Akhirnya, dengan
(tidak terlalu) ikhlas mereka membantu Nancy untuk mengumpulkan sampah-sampah
didalam rumah.
“Ini uda
semuanya, buangnya yang rapih ya. Jangan berantakan.” Kata Nee chan, dan yang
lainnya dibelakang rumah. Mengantar sampah-sampahnya pada Nancy.
“Oke oke~ don’t worry~”
Selepas itu,
mereka pun meninggalkannya dengan tumpukan kantong plastik berisi penuh sampah.
Nancy mulai memasukannya satu persatu kedalam tong besar yang memang
dikhususkan untuk sampah, yang nanti nya akan diambil oleh petugas kebersihan
keliling.
“Up~ you~ go~
WAAAHHHHH-----“
Karena kurang
hati-hati, kantong sampah yang sedang diangkatnya terlepas dan jatuh tepat
diwajahnya, sampai-sampai ia jatuh terduduk. Sampah didalamnya pun keluar dan
berserakan disekitarnya.
“HAAA- NJEERRR--!”
Ia berusaha
membersihkan kepalanya dari sampah-sampah yang tersangkut. Untungnya, kantong
itu berisi sampah kering. (tidak bisa dibilang untung juga, sebenarnya.)
Salah satu sampah
yang ada dikepalanya adalah kulit manggis yang dibuang Nee chan. Melihat iklan
nya di TV saja sudah membuatnya kesal, sekarang benda aslinya malah jatuh
diatas kepalanya.
“Shiiiitt!”
Nancy tak bisa
menahan lagi rasa kesalnya, ia menggenggam erat kulit manggis itu dan berniat
melemparnya jauh-jauh. Namun, sebelum melakukannya, iya menyadari ada sesuatu
yang aneh dari kulit manggis itu.
“Uhh...”
Ia mengurungkan
niatnya, dan langsung masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan sampah-sampah yang
berserakan diluar.
---------------
“Hng! Bau apa,
nih? Emak kentut ya?” kata Dian, sambil menutup hidungnya.
“Kaga, enak aja!
Bau apaan emang?”
“Bau sampah!”
“Kampret, lu!”
“Bhahahahaha~~~”
yang lain nya tertawa.
“Uhh--- guys...”
Nancy muncul dari
belakang, mengaggetkan mereka semua, ditambah lagi dengan hiasan sampah-sampah
yang masih menyangkut di kepala dan bajunya.
“PFFTT—lu ngape,
bro? Sampahnya dibuang, bukannye dimaenin, wakakak” ledek Ichan, yang lainnya
ikut tertawa.
“Kampreet,
kantong sampah nya jatoh dikepala gue tad! Uhh, tapi gue kesini bukan mau
nyeritain itu.”
“Kenapa?” tanya
yang lain.
“Nih, lu liat
deh.” Nancy menyodorkan kulit manggis yang dia bawa kepada teman-temannya.
“Ih, kulit
manggis. Ngapain lu bawa kesini? Bau tau.” kata Linda.
“Iya, gue tau ini
bau dan ini kulit manggis. Tapi coba kalian liat lagi deh, perhatiin.”
Keenam temannya
memperhatikan dengan seksama kulit manggis yang mereka anggap sampah itu.
tetapi, sebenarnya itu bukan sembrang kulit manggis biasa.
“HOLOGRAAAMM?!!!!”
Dengan rasa kaget
yang amat sangat, mereka berbarengan lompat kebelakang dan terjatuh dari sofa.
“Duuuuhhh~~”
“Jadi mereka gak
bohong? Kulit manggis beneran ada hologramnya?!” kata Nadya, sambil meringis
menahan sakit.
“Uhh, iya. Gue
juga males banget mengakui itu.” Nancy memutar matanya kearah lain. “Coba
kalian baca hologramnya.” Ia kembali menyodorkan kulit manggis nya. Kali ini,
teman-temannya lebih tertarik dari sebelumnya.
“Selamat, kamu
berhasil memenangkan liburan kE JEPAAAANNGG?!!!!!”
Kali ini mereka
benar-benar kaget, mereka berteriak sampai keujung tenggorokan mereka. Alhasil, mereka pun terbatuk-batuk untuk
beberapa saat.
“GILA MEN! KE
JEPANG! WOHOOOO~~~~” Dian berteriak dan melompat-lompat kecil saking
gembiranya.
“INI BENERAAAN?!
KYAAAAAH~!!!!”yang lainnya pun ikut melompta-lompat kecil ke seluruh sudut
ruangan itu. kecuali Nancy.
“Harus telepon
bokap nyokap, nih!!” kata Nadya yang langsung menyambar handphonenya.
“Oh iya, bener!” Ichan, Dian, Jiru, Linda, dan Nee chan juga
buru-buru mengambil telepon genggam mereka.
“Wait, wait, WAAIITTT GUYS!! You get too excited!!” Nancy berusaha
menenangkan teman-temannya dari euforia ini. “Kalian gak berpikir ini penipuan
apa?”
Kalimat itu
berhasil membuat teman-temannya terdiam seketika.
“Yaaah~ jangan
penipuan dong, ke Jepang, nih!” rajuk Linda, yang lainnya meng ‘iya’ kan
pendapatnya.
“Kesempatan nih~
kita kan jarang-jarang bisa ke Jepaaaang.” Ichan ikut merajuk.
“Bukan
jarang-jarang! Kita emang gak pernah ke Jepang, duh elu chan!” Nancy menjitak
temannya yang satu itu.
“Naaah kan~!!
Kita kan dari dulu pengen banget bisa liburan ke jepang walaupun satu hari, ya
kan?” kata Nee chan.
“Iyaaa Neee~~”
jawab yang lain, masih dengan nada merajuk.
“Iya, gue juga.”
Jelas Nancy. “Makanya coba kalian telpon tu perusahaan kulit manggis dulu.”
Mereka setuju,
lalu dengan seksama menunggu iklan kulit manggis tersebut muncul kembali, dan
menelpon ke nomer yang tertera disana.
Setelah mereka
berhasil terhubung, dan menceritakan keadaaan mereka tadi, mereka mendapat
jawaban.
“Oh, hadiah hologram itu memang asli, dan bukan penipuan!
Kami sengaja membuatnya untuk acara baru yang akan kami tayangkan, dan
pemenangnya akan menjadi bintangnya! Kamu bisa mengajak semua temanmu untuk
ikut ke Jepang, dan menikmati liburannya. Silahkan kirim biodata kamu dan
teman-teman kamu kepada kami! Dan kalian akan segera berangkat ke Jepang!”
“Uhh, tunggu,
kemana kami akan berlibur? Dan, acara macam apa yang kalian buat?”
“Umm... itu, acara bertahan hidup, ya! Acara Documentary!
Tentang bertahan hidup.”
“A- apa?
Bertahan... apa?”
“Detailnya akan kami beri tahu di Jepang nanti. Sekali
lagi, selamat atas kemenangannya! Jangan lupa kirimkan biodata kamu kesini!
Selamat siang!---“
“....... ....
....”
Tidak ada lagi
suara yang terdengar dari ujung telfon, mereka menutupnya begitu saja. Tidak
bisanya hal seperti itu terjadi.
“Gimana?” tanya
Jiru, yang lainnya menatap penasaran.
“Katanya... hadiah
hologram ini asli, dan kita akan ke Jepang dua minggu lagi.” jawab Nancy.
Namun, nadanya terdengar ragu.
“YAAAAAAYYY~~~!!!”
keriuhan mengisi rumah itu, dengan suka cita mereka mulai membicarakan tentang
keseruan macam apa yang akan mereka dapatkan nanti di Jepang.
“Um, terus
katanya juga, kita akan jadi bintang diacara baru mereka nanti disana, yaa
semacam itu lah.”
“Uwaaah~ kita
jadi artis?! Aaasssiikk!” keriuhan mulai bertambah.
"Acara apa kak?" tanya Nadya.
"Uhh, entah. dia ngomongnya gak jelas. yang gue denger sih, acara tentang bertahan hidup gitu, kayaknya gue salah denger, deh." jawab Nancy.
"Hoo~~~"
“Mereka bilang
nggak kita mau ke kota mana? Tokyo? Osaka? Atau kemana?” Linda bertanya dengan
begitu excited.
“Pastinya Tokyo,
lah!” sambar Dian, dengan wajah yang sumringah.
“Iya, ya! Waaah
asik, bakal ngapain ya disana?”
“Yang pasti kita
harus ke toko buku! Gue bakal booorrroongg semua komik yaoi dan segala macem
yang berbau yaoi disana! HUAHAHAHAA~~” Nadya tertawa dengan puas,
teman-temannya pun mengangguk setuju dan berkata kalau mereka akan melakukan
hal yang sama.
“Sebenarnya....”
Nancy mencoba menjawab, nada nya masih terdengar ragu-ragu. “Di telfon tadi,
mereka gak bilang kita mau kemana, mereka cuma bilang, detailnya akan mereka
kasih tau nanti pas kita udah di Jepang.”
Setelah
mendengarnya, mereka kembali terdiam. Namun, wajah bahagia kembali mereka
tunjukan pada Nancy.
“Mungkin, ini
bakal jadi surprise buat kita! Makanya mereka main rahasia-rahasiaan sama kita,
Bhahaha~” kata Ichan.
“Iya, mugkin
begitu~ hihi~” timpal Nee chan.
Mendengar
teman-temannya, Nancy membuang jauh rasa khawatirnya dan ikut berdelusi tentang
betapa seru nya liburan mereka di Jepang nanti. ‘Semoga ini menjadi kenyataan!’
pikirnya, dan teman-temannya yang lain.
Di depan, ada
perjalanan yang menanti ketujuh sahabat itu. Dian, Ichan, Jiru, Linda, Nadya,
Nee chan, dan Nancy, harus bersiap-siap menghadapi petualangan tak terduga yang
telah menunggu mereka.
Di tempat yang tak pernah mereka pikirkan sebelumnya.
------------------
== Part 1 ( N C )
END---!!!
Hello, everyone~!
this is the first chapter/part of Fangirl Barbar Fanfict Marathon Project that I made myself.
so, from this point on, I will start to publish the story that my friends make with Full Credits to them.
I hope you can enjoy this story project like we do. ^^
the next part will be writen by N A D Y A. thank you~ ^^
Jaa ^^)//
Hello, everyone~!
this is the first chapter/part of Fangirl Barbar Fanfict Marathon Project that I made myself.
so, from this point on, I will start to publish the story that my friends make with Full Credits to them.
I hope you can enjoy this story project like we do. ^^
the next part will be writen by N A D Y A. thank you~ ^^
Jaa ^^)//
No comments:
Post a Comment