!-- SCM Music Player http://scmplayer.net --> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Monday, July 21, 2014

Fangirl Barbar ADVENTURE~!! Unpredictable Trip to Gunkajima Island!



Fangirl Barbar
ADVENTURE~!!

Unpredictable Trip to Gunkajima Island!

-----

Hari yang cerah, dan tanggal merah. Seharusnya mampu membuat semua hati bersuka cita. Namun, itu tidak dirasakan tujuh sahabat yang tinggal disatu rumah ini.

Bangunan 125m² dengan dua lantai ini telah menaungi mereka sejak 6 bulan lalu. Sejak saat pertama mereka memutuskan untuk tinggal bersama. Tujuan mereka? Jelas. Agar mereka semua bisa lebih mudah untuk menjangkau tempat kerja, ataupun kampus mereka. Ini juga dilakukan agar biaya hidup mereka tidak terlalu mahal. Tapi, ada satu alasan lagi. dengan tinggal bersama, mereka akan sebebas-bebasnya menjadi diri mereka sendiri. Karena mereka semua, bisa dibilang,  Fangirl barbar.

Sayangnya, mereka hari ini tidak seenergetic biasanya. Walaupun ini hari libur, dan semua orang ada dirumah. Mereka tidak punya rencana untuk Hang out ataupun sekedar menonton dvd bareng untuk menghabiskan waktu liburan yang jarang-jarang mereka dapatkan ini.

Dian, Ichan, Jiru, Linda, Nadya, Nee chan, dan Nancy. Tujuh perempuan penghuni rumah sederhana ini, hanya mengahabiskan waktu liburan mereka dengan menonton TV. Tidak ada yang bersuara. Hanya diam, menatap layar kaca dengan wajah bosan mereka.

Didepannya, kemudian muncul iklan yang sedang booming-boomingnya saat ini.


Kabar gembira, untuk kita semua~”

“Kulit manggis, kini ada hologram nya~”

“Gosok sambil, goyangkan tubuh kita~”

“Jadikan kejutan hadiahnya milikmu~!!”

“Masbro, good~ Masbro, good~”

Hening, satu detik kemudian...

“PFFFTTT—BWAHAHAHAHAHAHA~~”

Dengan puasnya, mereka tertawa terbahak-bahak sampai-sampai Ichan dan Nancy terjatuh dari sofa.

“Bwahahaha~ apaan itu! masa’ kulit manggis ada hologramnya! Bwakakak.”

“Wakakakak~  ngaco banget ini!!”

“Bhahaha~ apaan coba hadiahnya.”

“Apaaa gitu yang lo harapkan dari kulit manggis! Wakakak.”

Mereka terus tertawa sampai beberapa menit kedepan. Siapa sangka iklan kulit manggis bisa menghibur mereka sejauh itu.

“Eh, eh! Udah, udah! Sakit perut gue!” kata Jiru, sambil memegangi perutnya yang terasa keram karena terlalu lama tertawa.

“Ude, ude, wkwkwk” sahut Linda.

“Haaaa~~” mereka kompak menghela nafas, lalu bersandar untuk melemaskan otot perut dan pipi mereka.

“Gila, kulit manggis ada hologramnya.” ucap Nancy didalam keheningan.

“PFFTT—woy woy udah udaaaah” kata Nadya sambil menahan tawa.

“Wkwk~ maksud gue, gapenting aja gitu, ngapain hologram nya di taro dikulit manggis? Kek gada tempat lain aja.” sambungnya.

“Kenapa gak ditaro di pohonya aja sekalian? Wkwk” celetuk Dian.

“Hanjeer, wakakakak” mereka tertawa lagi.

“Eh, Ngomong-ngomong soal kulit manggis. Kemarin yang makan manggis siapa? Kok ada kulitnya di tempat sampah?” tanya Ichan.

“Ah, itu Nee. Kemarin tetangga cuma ngasih satu, jadi Nee makan sendiri aja. Gomen ne.” Jawab Nee chan.

“Cuma satu? Dih, pelit amat.” Dian mengerutkan kening nya.

“Gapapa Nee, gue juga jadi males ngeliat manggis gara-gara iklan ‘Masbro’” kata Nancy, ia lalu mengganti channel TVnya.

“Ada hologram nya gak, Nee?” gurau Jiru.

“Eh, ahaha gak tau. Kayaknya ngga ada, deh.”

“Oh, ya. Sampah udah numpuk tuh! Giliran siapa sekarang?” kulit manggis mengingatkan Linda pada sampah yang telah meninggi didapur.

“Ayoo~ siapa yang mau buang?” ledek Ichan.

“Kak Ichan aja yang buang~” sahut Nadya.

“Emoh aku~ Emak aja sono~”

“Dih, masa gue lagi. terakhirkan gue yang buang.” Kata Jiru, atau yang biasa dipanggil “Emak” oleh para Fangirl Barbar disini.

Saat mereka sedang sibuk berdiskusi giliran siapa yang membuang sampah, Nancy masih sibuk mengganti-ganti channel TV.

“Cy, lu yang buang sampah sana.” Suruh Jiru.

“Lah, kok gua mak.”

“Iya, elu sana. Gapernah buang sampah juga lu.”

“Waah, ngilang-ngilangin, nih, Emak.”

“Udaaah~ kak Ensi aja yang buang~” sambar Dian.

“Iya, kak, nyampah paling banyak juga.” timpal Nadya.

“Dih,” melihat teman-temannya memberi tekanan seperti itu, Nancy menyerah. “Yaudah, gue yang buang. Tapi kalian yang ngumpulin sampah dari kamar sama WC ya. Gue ngebuang doang.”

“Ya’elah, sekalian aja napa. Itukan termasuk tugas buang sampah juga.” Kata Linda, jengkel.

“Yaa, bantuin sedikit lah~ kalian ngga ada kerjaan juga kan hari ini? mending bantuin gue, dapet pahala. Dapet manggis juga kalau lu mau.”


“YEEEEE~~~” teman-temannya menjawab serempak dengan nada kesal.
-------------------

Akhirnya, dengan (tidak terlalu) ikhlas mereka membantu Nancy untuk mengumpulkan sampah-sampah didalam rumah.

“Ini uda semuanya, buangnya yang rapih ya. Jangan berantakan.” Kata Nee chan, dan yang lainnya dibelakang rumah. Mengantar sampah-sampahnya pada Nancy.

“Oke oke~ don’t worry~

Selepas itu, mereka pun meninggalkannya dengan tumpukan kantong plastik berisi penuh sampah. Nancy mulai memasukannya satu persatu kedalam tong besar yang memang dikhususkan untuk sampah, yang nanti nya akan diambil oleh petugas kebersihan keliling.

Up~ you~ go~  WAAAHHHHH-----“

Karena kurang hati-hati, kantong sampah yang sedang diangkatnya terlepas dan jatuh tepat diwajahnya, sampai-sampai ia jatuh terduduk. Sampah didalamnya pun keluar dan berserakan disekitarnya.

“HAAA- NJEERRR--!”

Ia berusaha membersihkan kepalanya dari sampah-sampah yang tersangkut. Untungnya, kantong itu berisi sampah kering. (tidak bisa dibilang untung juga, sebenarnya.)

Salah satu sampah yang ada dikepalanya adalah kulit manggis yang dibuang Nee chan. Melihat iklan nya di TV saja sudah membuatnya kesal, sekarang benda aslinya malah jatuh diatas kepalanya.

Shiiiitt!

Nancy tak bisa menahan lagi rasa kesalnya, ia menggenggam erat kulit manggis itu dan berniat melemparnya jauh-jauh. Namun, sebelum melakukannya, iya menyadari ada sesuatu yang aneh dari kulit manggis itu.

“Uhh...”

Ia mengurungkan niatnya, dan langsung masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan sampah-sampah yang berserakan diluar.

---------------

“Hng! Bau apa, nih? Emak kentut ya?” kata Dian, sambil menutup hidungnya.

“Kaga, enak aja! Bau apaan emang?”

“Bau sampah!”

“Kampret, lu!”

“Bhahahahaha~~~” yang lain nya tertawa.

“Uhh--- guys...”

Nancy muncul dari belakang, mengaggetkan mereka semua, ditambah lagi dengan hiasan sampah-sampah yang masih menyangkut di kepala dan bajunya.

“PFFTT—lu ngape, bro? Sampahnya dibuang, bukannye dimaenin, wakakak” ledek Ichan, yang lainnya ikut tertawa.

“Kampreet, kantong sampah nya jatoh dikepala gue tad! Uhh, tapi gue kesini bukan mau nyeritain itu.”

“Kenapa?” tanya yang lain.

“Nih, lu liat deh.” Nancy menyodorkan kulit manggis yang dia bawa kepada teman-temannya.

“Ih, kulit manggis. Ngapain lu bawa kesini? Bau tau.” kata Linda.

“Iya, gue tau ini bau dan ini kulit manggis. Tapi coba kalian liat lagi deh, perhatiin.”

Keenam temannya memperhatikan dengan seksama kulit manggis yang mereka anggap sampah itu. tetapi, sebenarnya itu bukan sembrang kulit manggis biasa.

“HOLOGRAAAMM?!!!!”

Dengan rasa kaget yang amat sangat, mereka berbarengan lompat kebelakang dan terjatuh dari sofa.

“Duuuuhhh~~”

“Jadi mereka gak bohong? Kulit manggis beneran ada hologramnya?!” kata Nadya, sambil meringis menahan sakit.

“Uhh, iya. Gue juga males banget mengakui itu.” Nancy memutar matanya kearah lain. “Coba kalian baca hologramnya.” Ia kembali menyodorkan kulit manggis nya. Kali ini, teman-temannya lebih tertarik dari sebelumnya.

“Selamat, kamu berhasil memenangkan liburan kE JEPAAAANNGG?!!!!!”

Kali ini mereka benar-benar kaget, mereka berteriak sampai keujung tenggorokan mereka.  Alhasil, mereka pun terbatuk-batuk untuk beberapa saat.

“GILA MEN! KE JEPANG! WOHOOOO~~~~” Dian berteriak dan melompat-lompat kecil saking gembiranya.

“INI BENERAAAN?! KYAAAAAH~!!!!”yang lainnya pun ikut melompta-lompat kecil ke seluruh sudut ruangan itu. kecuali Nancy.

“Harus telepon bokap nyokap, nih!!” kata Nadya yang langsung menyambar handphonenya.

“Oh iya, bener!”  Ichan, Dian, Jiru, Linda, dan Nee chan juga buru-buru mengambil telepon genggam mereka.

Wait, wait, WAAIITTT GUYS!! You get too excited!!” Nancy berusaha menenangkan teman-temannya dari euforia ini. “Kalian gak berpikir ini penipuan apa?”

Kalimat itu berhasil membuat teman-temannya terdiam seketika.

“Yaaah~ jangan penipuan dong, ke Jepang, nih!” rajuk Linda, yang lainnya meng ‘iya’ kan pendapatnya.

“Kesempatan nih~ kita kan jarang-jarang bisa ke Jepaaaang.” Ichan ikut merajuk.

“Bukan jarang-jarang! Kita emang gak pernah ke Jepang, duh elu chan!” Nancy menjitak temannya yang satu itu.

“Naaah kan~!! Kita kan dari dulu pengen banget bisa liburan ke jepang walaupun satu hari, ya kan?” kata Nee chan.

“Iyaaa Neee~~” jawab yang lain, masih dengan nada merajuk.

“Iya, gue juga.” Jelas Nancy. “Makanya coba kalian telpon tu perusahaan kulit manggis dulu.”

Mereka setuju, lalu dengan seksama menunggu iklan kulit manggis tersebut muncul kembali, dan menelpon ke nomer yang tertera disana.

Setelah mereka berhasil terhubung, dan menceritakan keadaaan mereka tadi, mereka mendapat jawaban.

“Oh, hadiah hologram itu memang asli, dan bukan penipuan! Kami sengaja membuatnya untuk acara baru yang akan kami tayangkan, dan pemenangnya akan menjadi bintangnya! Kamu bisa mengajak semua temanmu untuk ikut ke Jepang, dan menikmati liburannya. Silahkan kirim biodata kamu dan teman-teman kamu kepada kami! Dan kalian akan segera berangkat ke Jepang!”

“Uhh, tunggu, kemana kami akan berlibur? Dan, acara macam apa yang kalian buat?”

“Umm... itu, acara bertahan hidup, ya! Acara Documentary! Tentang bertahan hidup.”

“A- apa? Bertahan... apa?”

“Detailnya akan kami beri tahu di Jepang nanti. Sekali lagi, selamat atas kemenangannya! Jangan lupa kirimkan biodata kamu kesini! Selamat siang!---“

“....... .... ....”

Tidak ada lagi suara yang terdengar dari ujung telfon, mereka menutupnya begitu saja. Tidak bisanya hal seperti itu terjadi.

“Gimana?” tanya Jiru, yang lainnya menatap penasaran.

“Katanya... hadiah hologram ini asli, dan kita akan ke Jepang dua minggu lagi.” jawab Nancy. Namun, nadanya terdengar ragu.

“YAAAAAAYYY~~~!!!” keriuhan mengisi rumah itu, dengan suka cita mereka mulai membicarakan tentang keseruan macam apa yang akan mereka dapatkan nanti di Jepang.

“Um, terus katanya juga, kita akan jadi bintang diacara baru mereka nanti disana, yaa semacam itu lah.”

“Uwaaah~ kita jadi artis?! Aaasssiikk!” keriuhan mulai bertambah.

"Acara apa kak?" tanya Nadya.

"Uhh, entah. dia ngomongnya gak jelas. yang gue denger sih, acara tentang bertahan hidup gitu, kayaknya gue salah denger, deh." jawab Nancy.

"Hoo~~~"

“Mereka bilang nggak kita mau ke kota mana? Tokyo? Osaka? Atau kemana?” Linda bertanya dengan begitu excited.

“Pastinya Tokyo, lah!” sambar Dian, dengan wajah yang sumringah.

“Iya, ya! Waaah asik, bakal ngapain ya disana?”

“Yang pasti kita harus ke toko buku! Gue bakal booorrroongg semua komik yaoi dan segala macem yang berbau yaoi disana! HUAHAHAHAA~~” Nadya tertawa dengan puas, teman-temannya pun mengangguk setuju dan berkata kalau mereka akan melakukan hal yang sama.

“Sebenarnya....” Nancy mencoba menjawab, nada nya masih terdengar ragu-ragu. “Di telfon tadi, mereka gak bilang kita mau kemana, mereka cuma bilang, detailnya akan mereka kasih tau nanti pas kita udah di Jepang.”

Setelah mendengarnya, mereka kembali terdiam. Namun, wajah bahagia kembali mereka tunjukan pada Nancy.

“Mungkin, ini bakal jadi surprise buat kita! Makanya mereka main rahasia-rahasiaan sama kita, Bhahaha~” kata Ichan.

“Iya, mugkin begitu~ hihi~” timpal Nee chan.

Mendengar teman-temannya, Nancy membuang jauh rasa khawatirnya dan ikut berdelusi tentang betapa seru nya liburan mereka di Jepang nanti. ‘Semoga ini menjadi kenyataan!’ pikirnya, dan teman-temannya yang lain.

Di depan, ada perjalanan yang menanti ketujuh sahabat itu. Dian, Ichan, Jiru, Linda, Nadya, Nee chan, dan Nancy, harus bersiap-siap menghadapi petualangan tak terduga yang telah menunggu mereka.

Di tempat yang tak pernah mereka pikirkan sebelumnya.

------------------

== Part 1 ( N C )

END---!!!

Hello, everyone~!
this is the first chapter/part of Fangirl Barbar Fanfict Marathon Project that I made myself.
so, from this point on, I will start to publish the story that my friends make with Full Credits to them.
I hope you can enjoy this story project like we do. ^^

the next part will be writen by N A D Y A. thank you~ ^^
Jaa ^^)//

No comments: