Fangirl Barbar
ADVENTURE~!!
ADVENTURE~!!
Unpredictable Trip to Gunkajima Island!
-----
Setelah memastikan bahwa
hadiah yang mereka dapat bukanlah bentuk penipuan, ketujuh wanita muda tersebut
segera mempersiapkan semua yang diperlukan selama berada di Jepang. Meskipun
mereka akan berangkat sekitar 2 minggu lagi.
Di tengah kesibukkan mereka
menyiapkan keperluan masing-masing, Nadya duduk terdiam disisi ranjang tempat
tidurnya.
“Apa lagi ya yang harus gue bawa?
Segini cukup ga ya? Kayanya masih kurang deh.” Katanya sembari melihat
isi kopernya.
Melihat Nadya terdiam sendiri,
Nancy menghampiri Nadya dan langsung duduk disebelahnya.
“Kenapa de?”
“Gue bingung kak.”
“Bingung kenapa?”
“Bingung apa lagi yang harus gue
bawa.”
“Bikin daftarnya aja.”
“Daftar?”
“Iya. Daftar barang-barang yang
mau lu bawa.”
“Hoo.. ok.”
Kemudian Nadya berdiri dan
langsung menuju meja belajarnya untuk mengambil kertas dan pulpen. Ia lalu
menuliskan semua barang yang akan dia bawa nanti.
Sementara itu, Nee dan Dian
terlihat sudah selesai menyiapkan keperluan mereka.
“Hihi, ga nyangka ya kita beneran
mau ke Jepang!”
“Iya Nee, aku juga ga nyangka.
Aduh aku ga sabar buat ketemu Itong...”
“Ngaco lu. Mana mungkin kita
ketemu the GazettE disana.” Sahut Emak yang mendengar percakapan Nee dengan
Dian.
“Eh siapa tuh yang nyebut-nyebut
Itong sama the GazettE?” kata Linda tidak sengaja mendengar percakapan mereka
bertiga.
“Aku kak. Tadi aku bilang, udah
ga sabar buat ketemu Itong. Trus kata Emak, kita ga mungkin ketemu the
GazettE.”
“Oh. Iya lah, ga mungkin kita
bisa ketemu mereka.”
“Eh tapi bisa aja. Siapa tau
hadiah kita itu, selain terbang ke Jepang, kita bakalan syuting bareng the
GazettE.”
“Aamiiin Nee Aamiiin....” kata
Dian semangat.
Tiba-tiba Ichan datang
menghampiri mereka berempat. Dengan wajah polos, dia menanyakan sesuatu pada
mereka.
“Eh, ada yang liat itu gue ga?”
“Itu? Itu apa kak?” tanya Dian
“Itu loh ituuuu...”
“Ita itu ita itu. Yang jelas
ngapa lu chan!” Emak mulai tidak sabar.
“Maap maap, saya lagi lelah.
Makanya suka konslet otaknya (:v) .”
“Kamu cari apa Chan? Sini Nee
bantu cari.”
“Gimana yak bilangnya? Ah bodo
amat ah. Itu, ada yang liat cangcut saya ga?”
Tiba-tiba mereka semua diam.
“Pffftttttt
Buahahahahahahahahahaha....”
Mereka berempat tertawa. Tapi
hanya Dian yang tertawa paling keras.
“Parah lu Chan, masa cangcut
sendiri bisa ilang? Wakakakakak.” Kata Linda setengah meledek.
“Cangcut lu nyelip kali
dilemari.” Kata Emak yang sudah berhenti tertawa.
“Gak ada mak, udah gue cari
berkali-kali tadi..”
“Masih dijemuran kali Chan.” Kata
Nee yang juga sudah berhenti tertawa.
“Cangcut aku masih baru Nee,
masih dikotakkin..”
Mendengar keributan yang dibuat
oleh teman-temannya, Nancy dan Nadya menghampiri mereka.
“Kalian kenapa?” tanya Nadya.
“Lagi pada ngomongin apa sih?”
tanya Nancy
“Itu Cy, cangcutnya si Ichan
ilang.” Jawab Linda.
“Ha? Cangcut? Pffffttttt
Buahahahahahaha..” Nadya spontan tertawa mendengar jawaban dari Linda. Dian
yang awalnya sudah berhenti tertawa pun, malah ikut tertawa lagi bersama Nadya.
“Iya Cy, cangcut gue ilang...
Masih baru padahal..” Nampak muka sedih diwajah Ichan.
“Cangcut lu masih dikotakkin ya?”
“Iya Cy!! Kok lu tau?”
“Yang warnanya abu-abu semua
kan?”
“IYA ITU!! Tapi kok lu bisa tau
Cy?”
Nancy berjalan menuju kamarnya.
Tidak berapa lama ia kembali membawa sebuah kotak berwarna merah muda.
“Nih, gue pikir ada yang ngasih
kado cangcut buat gue. Habis, itu kotak ada didepan pintu kamar gue semalem.”
Melihat hal itu, Nadya, Dian,
Nee, Linda, dan Emak spontan tertawa terbahak-bahak. Terutama Nadya dan Dian
yang sampai memegang perutnya karena tertawa terlalu keras.
“Sorry ya Chan, wakakakakakak.”
“Iya gapapa Cy, yang penting udah
ketemu. Hahahaa.”
“Woi, uda napa lu ketawanya.
Emang udah pada selesai packingnya?” Emak agak kesal melihat Nadya dan Dian
yang belum juga berhenti tertawa.
“Maap, habis itu kocak sumpah wakakakakakakakakak.”
Nadya kembali tertawa
“Udah udah kak Nad, Emak udah
ngomel pfffttt..” kata Dian sambil menahan tawanya.
“waakkakakak iya iya udah udah.
Haaaafffff huuuuuuuuuufffffff....” Nadya menarik napasnya agar bisa berhenti
tertawa.
“Oh iya, ngomong-ngomong soal
packing, gue belum selesai beresin baju.” Kata Linda yang langsung pergi menuju
kamarnya.
“Gue juga.” Sahut Ichan.
“Yaudah sono lu pada beres-beres.
Jangan sampe ada yang ketinggalan.” Suruh Emak.
“Untung aku udah selesai.”
“Iya, Nee juga udah selesai
beres-beresnya.”
“Ah aku mau bikin kopi dulu,
ngantuk banget semalem ga tidur.”
“Kebiasaan kamu de.”
2 minggu berlalu.....
Hari yang mereka nanti-nantikan
pun tiba...
Ketujuh wanita muda itu pun
menaikki pesawat dengan tujuan penerbangan ke Jepang.
Dan tepat pukul 8 pagi waktu
setempat, mereka mendarat dengan selamat di bandara Internasional Narita,
Jepang.
---------
== Part 2 ( N A D Y A )
END---!!!
This story is ABSOLUTELY NOT mine. FULL CREDITS to the writer :
Facebook : Sutā Chan
No comments:
Post a Comment