!-- SCM Music Player http://scmplayer.net --> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Monday, October 14, 2013

FOREVER SWEET CHOCOLATE Chapter V

~Forever Sweet Chocolate~
Cast : ADAMS & HIGHFeeL JAPAN crew
Genres : Romance/Yaoi/M
-----------------------------------------------------

Mataku turun menyusuri wajah nya, dan kini terkonsentrasi pada bibirnya yang merah muda.
            
‘Ahh, terlihat lembut sekali---  aku ingin...’

                “Adam...” Aku mendekati wajahnya.

                “Nn!” Adam memegang bahuku, menahan ku untuk tidak lebih dekat dari itu. Tapi wajanya 
memerah, dan mata nya berkaca-kaca melihatku, lelaki mana yang bisa menahan diri?!

Ya! Semua laki-laki juga pasti ingin mencium nya! Lelaki setampan Adam.

“.... .... ....”

‘Wait, what?’

Hal itu terdengar sangat salah, cukup salah untuk membuatku sadar posisi kami sekarang sudah ‘terlalu dekat’. Tanganku melilit pinggangnya, dan tangan yang lain dengan mantap mengangkat dagu nya agar  lebih dekat padaku, ditambah tatapan kami yang intens, membuat orang-orang disekitar kami tercengang dengan ekspresi campur aduk, termasuk siswi-siswi yang berteriak tadi.

“Ding... Dong... Ding... Dong...”

Aku mundur beberapa langkah dan melepasnya, bel tanda masuk itu kini menyadarkan ku sepenuhnya.

‘Aku harus... berpikir dengan kepala jernih...’

 Dengan senyum hangat aku mengacak-acak rambutnya lalu melangkah pergi dari tempat itu.

“Aku tunggu pulang sekolah nanti, ya” sambil melambaikan tangan, aku mulai menjauh.

Yang terakhir kulihat adalah anggukan kecil dari Adam untuk menjawab kalimatku tadi. ia berdiri diambang pintu, lalu masuk kedalam kelasnya yang mulai ribut.

‘Apa yang sebenarnya ingin kulakukan?’

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Dua jam pelajaran  berlalu begitu saja, dan tidak satu katapun yang ku ingat, pikiran ku sepenuh nya tertuju pada Adam, dan sesuatu yang ingin kulakukan padanya tadi. Rasanya, aku sedikit depresi dengan semua ini.

‘Aku hampir menciumnya tadi! didepan teman-teman sekelasnya!! AAAAA---!!!’

“BRUUUGGH!!!”  Aku menumpuk tanganku ke meja, lalu memendam wajahku dalam-dalam disana.

Seisi kelas sempat terdiam, lalu dengan kompak nya mereka menatapku bingung.

“Hey Shota, kau baik-baik saja?” Naoto menghampiriku, ia menepuk bahu ku berulang kali. Aku hanya menatap nya tanpa ekspresi. “Hey ada apa ini? Apa kau memikirkan sesuatu? Kau tidak seperti biasanya...”

Aku menegakkan punggungku, duduk dengan tegap sambil terus menatap Naoto.

“E—Ehh, Apa?” tanya Naoto.

“Entahlah...” aku menutup wajahku, dan Naoto terlihat makin kebingungan.

‘Aku, aku tidak ingin dia membenciku! Sungguh!’

“Apa kau sakit?”

‘Tapi, jujur, aku tidak bisa menahan diri!’

“Oy, Shota...”

“.... Naoto,” aku memegang pundaknya dan menatapnya tajam.

“H—huh?”

“Apa yang terjadi bila kau menginginkan seseorang---“

“Ehh?!”

“Secara seksual?”

“Ehh?!!  Ke-- kenapa kau tiba-tiba bicara begitu?”

“Sudah, jawab saja!”

“Huh? Umm---“  Naoto terlihat berpikir sesaat, lalu dengan mantap memegang pundak ku dan berkata “Kau jatuh cinta!”

Detak jantung dan aliran darah ku berhenti, untuk sesaat. Apa aku salah dengar? Atau dia yang salah bicara? Tapi, Cinta?

“Apa kau serius...”  Aku bertanya dengan nada lemas.

“Tentu, kau menyukai seseorang dan menginginkannya secara seksual, Ya. Kau jatuh cinta~”

“....  ... apa kau serius?”

“.... .... ....”


“.... .... ....”

".... .... ...."

".... .... ...."

“Kau tidak pandai dalam urusan ini, Shota.”

“Ya, aku tahu...”

‘Aku memang menyukai Adam, tapi, cinta? Apa kau serius?”

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Bel terakhir telah berbunyi sekitar setengah jam yang lalu, aku duduk disamping jendela, menatap kebawah dimana ada Adam dan Naoto disana. Kegiatan club sepak bola ini memang cukup seru, tak heran bila club ini memiliki banyak anggota, dan kebanyakan  dari mereka adalah fans Adam.

Sangat terlihat dari betapa dekat nya mereka dengan Adam, dan kelakuan mereka yang – menurutku – sedikit modus disekitarnya, oke, aku tau ini disebut apa. Cemburu, kan?

Sambil menunggunya, sedaritadi aku sibuk dengan buku dan pulpenku. Bukan, aku tidak sedang mengerjakan tugas, aku sedang menulis lirik lagu. Agak aneh memang, apa yang bisa kau lakukan saat sedang menonton pertandingan sepak bola? Menulis lirik lagu cinta? Hahaha, aneh.

Walapun hanya melihatnya dari jauh,perasaan bahagia mekar dari dalam hatiku, kadang, membuatku senyum-senyum sendiri melihat tingkah nya dari atas sini.

‘Ternyata, jatuh cinta itu lucu ya’  kalimat itu menggelitikku, dan membuatku sadar.

‘Lucu... dan merepotkan.’

Aku kembali fokus pada kegiatan dilapangan, dan ternyata waktunya telah habis, kegiatan club sepak bola hari ini berakhir dengan kemenangan tim Adam dan Naoto.

Semua anggota club berjalan masuk ke gedung sekolah, mereka akan keruang ganti, kurasa. Itu menjadi tanda bagiku untuk berkemas dan bergegas turun untuk menunggunnya di gerbang.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

“Senpaai~!” Adam berlari ke arahku, ia mengenakan kaos putih santai dan blazer sekolah. ini pertama kali aku melihatnya tanpa seragam.

Anggota club yang lain mengikuti nya dari belakang, dan langsung menatapku sinis dengan pancaran aura gelap yang mengancam.

“Maaf menunggu lama, Ayo~!” Adam tersenyum padaku, lalu berjalan keluar gerbang tanpa memperdulikan tatapan sinis yang dihujamkan bertubi-tubi padaku.

“Okay...” aku menyusulnya, aura gelap yang mereka pancarkan benar-benar membuatku tidak nyaman.

Adam berjalan di sebelahku, rambut nya masih terlihat basah karena keringat. Ia tak bicara sepatah kata pun.


“Rumahku agak jauh, mungkin butuh waktu 15 sampai 20 menit jalan kaki, tidak apa-apa kan?” aku memulai pembicaraan.

Adam mengangguk, dan kembali hening, aku ingin mendengarnya bicara lebih banyak.

“Ohh ya, Adam, waktu itu kau bilang kalau kau membuat coklatmu sendiri kan?”

“Ehh iya, itu pertama kalinya aku membuat coklat. Cuma iseng, sih.”

“Benarkah? Dan coklat itu hancur begitu saja, sigh...”

“Hahaha, tidak apa-apa senpai. Jangan terlalu dipikirkan~”

‘Ahh, bisakah senyum manismu itu jadi miliku? Aku ingin melihatnya setiap hari...’

“Memangnya, coklat itu akan kau berikan pada siapa?”

“Aku ingin memberikan nya pada Naoto-senpai dan anggota club lain, karena di pertemuan sebelumnya aku tidak bisa hadir. Jadi itu seperti permintaan maaf atau semacam nya~”

 “Lalu?”

“Yaa, ditengah jalan, aku mengurung niatku karna ku pikir ‘Coklat ini tidak enak’. lalu aku putuskan untuk pulang saja, dan tanpa sengaja kita bertemu.” Lanjutnya.

“Mereka pasti akan sangat senang kalau kau memberikan coklatnya”

“Mungkin, karena aku dengar, banyak siswa yang tidak mendapatkan coklat di hari Valentine karna mu, senpai. Hahaha~” Adam tertawa geli.

“Hey, Hey~! Itu bukan salahku. Aku tidak pernah membalas pemberian mereka di White Day, tetapi mereka tetap melakukan itu setiap tahun” balasku.

“Haha~ iya, aku mengerti.” Adam tersenyum. “Kau juga bilang ‘Ingin membuat coklat yang enak untuk orang yang kucintai’, apa kau sudah melakukan nya, Senpai?”

“Ehh---? Kau masih mengingatnya?!”

Bukannya menjawab, Adam malah menertawai ekspresi kagetku.

Kami mengobrol tentang banyak hal,  hal-hal random yang kadang membuat kita tertawa sendiri. Aku mulai mengenal nya lebih dekat, dan ternyata kami mempunyai banyak kesamaan. Misalnya, kami berdua sama-sama suka berbelanja, dan kami menyukai band yang sama. Selain itu, Adam juga ternyata ahli memainkan Drum, itu tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Ia juga sedang belajar memainkan gitar, dan saat kubilang aku bisa memainkan nya, ia terlihat sangat  tertarik. Ekspresi ‘Benarkah?!’  yang ia tunjukan itu sangat lucu, ku acak-acak rambutnya sambil tertawa.

20 menit berlalu seperti 5 detik saat bersamanya, kami sampai dirumahku. Tidak ada rasa letih yang terasa.

“Tadaima...” aku membuka pintu, lalu masuk kedalam.

“Selamat sore, Maaf mengganggu...” Adam menyusul, ia terlihat kebingungan karena tidak ada orang yang menjawabnya dari dalam.

“Haha, aku tinggal sendiri.”

“Eeeeh---- Maji?!” Adam terlihat kaget sekali, ia sampai mundur beberapa langkah.

“Hehe----“ aku mendekatinya ke ambang pintu. “Apa yang kau takutkan?” aku berbisik, lalu ku tarik tangan nya kedalam.

“Uwaaah~!”  otomatis tubuhnya jatuh padaku, membuat kami bertatapan dengan jarak yang sangat dekat.

‘SHUUUUT--- Click!!’  dengan tertutupnya pintu, cahaya yang masuk kedalam menjadi terbatas, Suasana nya kini remang-remang.

“Pintunya sudah ku kunci, ayo masuk.” Pintaku, lalu menggandeng tangan nya kedalam. Tidak lupa aku menyalakan beberapa lampu untuk menerangi rumah ini .

Tanpa basa-basi, kami naik ke lantai dua, langsung menuju kamarku.

“Nah, kau tunggu disini, ya. Akan kubawakan minuman” kataku, sambil membukakan pintu kamar.

Wajahnya langsung berseri-seri saat melihat barisan alat musik dikamarku, dsana ada gitar akustik dan piano. Tetapi perhatian nya langsung tertuju pada gitar listrik yang kusandarkan tepat disamping ranjang ku.

“Kau menyukai nya?” tanyaku, Adam menjawab nya dengan anggukan yang bersemangat. “haha, Itu juga gitar favoritku...”

“Ehh? Boleh aku...”

“Ya, silahkan...”

Dengan hati-hati Adam mengambil gitarku, lalu duduk diranjang dan memainkan nya dengan wajah berseri-seri, sedangkan aku...

‘Dua hal yang sangat kucintai berada diatas ranjangku sekarang~!! ya tuhan!! Cobaan apa ini?!! Terlalu--- terlalu silau!!’

Pemandangan ini terlalu indah, Ya. Aku harus menahan diri--- aku harus keluar!

“A- Adam, aku akan turun sebentar... “


“Iya~” Adam membalasnya dengan senyum lebar, dan Duar!! Kepalaku meledak.

SWEET CHAPTER FIVE : END
----------------------------------------------------------------------------

Wow~!! finally~!! haha XD
I don't think this will possibly published today, but, yeah~ here it is!
I'm writting for Sweet chapter six now, so the next chapters will be published in no time~! - I hope -

and so, what do you think about this chapter?
personally, I thought I'd add "Comedy" in genres XD nonono, kidding~

for those who expecting some Ero act, I'm sorry, I want to write erotics stories too but, maybe next time~!! XDD
so, Enjoy~!! ^^

No comments: