~Forever Sweet Chocolate~
Cast : ADAMS & HIGHFeeL JAPAN crew
Genre : Romance/Yaoi/T
-----------
‘Aku tidak melakukan
nya dengan sengaja! Sungguh!’
Hatiku
berteriak ketika melihat nya meratapi coklatnya yang hancur, aku sangat merasa
bersalah karna coklat itu pasti coklat yang sangat spesial.
Aku
menatap Naoto, lalu memberi gestur ‘apa
yang harus kulakukan?’ padanya. Ia hanya menggelengkan kepala.
“Sigh.. ohh god”
Aku
menunduk, merasa bersalah. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan.
“Ehh?”
Tepat
di bawah wajahku ada sekotak coklat berbentuk hati yang lumayan besar. Ini
coklat yang kubawa tadi...
‘tunggu..
aku gantikan saja coklatnya~! Briliant~!!”
Aku
meraih coklat itu, lalu menghampiri Adam dengan langkah pasti. Ia masih
terduduk disana tak mengatakan apapun.
“Adam...
kun...”
“ehh?!” sepertinya Ia kaget
mendengarku.
Perlahan Adam memalingkan
wajahnya, memandangku. Matanya sudah tidak berkaca-kaca, seperti nya ia sudah
tenang.
“Umm.. maaf soal coklatmu itu...”
Adam tetap terdiam menatapku,
Uhh... entah mengapa jantungku jadi berdetak kencang melihatnya.
“Umm.. uhh.. sebagai ganti nya,
tolong terimalah coklat ini..”
Aku duduk disampingnya, lalu
menyodorkan coklat ini dengan senyuman hangat. Adam tak langsung menerimanya,
untuk beberapa saat, ia kembali memandangi coklatnya yang hancur.
“Coklat itu.. berarti untukmu ya?
Maaf, aku tidak sengaja... sungguh!”
Adam menatapku tanpa ekspresi,
dan mungkin karna wajah bersalahku yang terlihat konyol, ia mulai tersenyum kecil menahan tawa.
Whoa~ itu Senyuman yang manis dan sangat pas sekali dengan wajah nya yang
tampan. Ehh, tunggu... memuji ketampanan laki-laki lain itu bukan gayaku!
“Umm.. tidak apa-apa, itu hanya
coklat biasa yang kubuat sendiri, tidak spesial...” ia kembali tersenyum.
“Aku juga harus meminta maaf
karena telah mengotori tas mu, Yokoyama-senpai”
Adam mulai merapikan potongan
coklat nya yang hancur dan membersihkan tas ku.
“Kau... membuat coklat itu
sendiri?”
“Ehh?!” Adam terlihat kaget, ia
menatapku lalu kembali menunduk membereskan coklatnya. “Haha.. kenapa? Pasti
terdengar aneh untuk mu..”
“... Tidak juga...”
Aku menatapnya dalam, ia menoleh
padaku dan wajahnya memerah saat mata kita bertemu.
“Aku selalu... ingin membuat
coklat yang enak untuk orang yang kucintai..”
Mendengar itu Adam terdiam, ia
hanya menatap coklat-coklatnya yang sudah tak berbentuk.
“Hahaha~ lupakan apa yang
kukatakan tadi, ini, ambilah.. sebagai ganti untuk coklatmu dan permintaan
maafku” Aku kembali menyodorkan kotak coklat ku.
“tidak.. tidak apa-apa, kau tak
perlu mengganti nya”
Adam telah selesai membereskan
coklatnya, ia berdiri lalu menunduk memberi salam padaku dan Naoto –yang
sedaritadi terdiam menatap kami- untuk pergi.
“Maaf
merepotkanmu, Senpai” Katanya sebelum pergi meninggalkan kami
.
---------------------------------------------------------------------------------------------
“Ding.. Dong.. Ding.. Dong..”
Hari baru, pelajaran baru. Hari
ini adalah hari pertama di semester dua, dan bel pertama yang berbunyi tadi
mengawali semua nya.
Libur akhir minggu yang kulewati
terasa sama seperti biasanya, tetapi ada satu hal yang berbeda. “ADAM” nama itu
selalu terngiang di otak ku. Ini aneh, karena aku belum pernah bertemu dengan
nya sebelum nya walaupun kami bersekolah ditempat yang sama selama dua tahun.
Ya mungkin.. karna aku tidak terlalu memperhatikan –atau tidak perduli-
terhadap siswa lain. Tetapi wajah dan senyuman manis nya masih jelas di pikiran
ku, kadang aku berpikir, jika Adam
adalah seorang perempuan, maka aku akan membuatnya menyukaiku lalu memilikinya.
Aku tidak butuh orang lain bila Adam menjadi milikku. Pikiran yang aneh bukan?
Ya.. Aneh dan berbahaya.
Sejak hari itu, aku mulai menyadari
keberadaan orang lain disekitarku. Terutama Adam, bagaimana aku bisa tidak tahu
kalau dia salah satu member di club sepak bola Naoto? Atau dia ternyata sekelas
dengan beberapa siswi yang pernah ku kencani? Dan dia juga menjadi idola
diantara siswa-siswa kelas 3? Harusnya aku curiga saat melihat Naoto lebih
panik dariku waktu itu, rupanya dia takut akan dipukuli siswa-siswa kelas 3
lain jika Adam mengadu pada mereka.
Ini
pertama kalinya aku penasaran pada seseorang, aku ingin sekali berbicara pada
nya secara intens. Well, aku tau kalau kecelakaan kemarin itu adalah saat
pertama kami berbicara. Tetapi, rasanya aku ingin lebih dan lebih dekat lagi
dengan nya. Dan senyum manis nya itu membuatku rindu.
SWEET CHAPTER TWO : END
HAHAHA.. ANOTHER SHORT FANFICT EHH?! YOU CAN KILL ME NOW PEOPLE, I'M NOT EVEN SORRY.
No comments:
Post a Comment