!-- SCM Music Player http://scmplayer.net --> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Wednesday, July 31, 2013

FOREVER SWEET CHOCOLATE Chapter II

~Forever Sweet Chocolate~
Cast : ADAMS & HIGHFeeL JAPAN crew
Genre : Romance/Yaoi/T
-----------

‘Aku tidak melakukan nya dengan sengaja! Sungguh!’

                Hatiku berteriak ketika melihat nya meratapi coklatnya yang hancur, aku sangat merasa bersalah karna coklat itu pasti coklat yang sangat spesial.

                Aku menatap Naoto, lalu memberi gestur ‘apa yang harus kulakukan?’ padanya. Ia hanya menggelengkan kepala.

“Sigh.. ohh god”
                Aku menunduk, merasa bersalah. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan.

                “Ehh?”
                Tepat di bawah wajahku ada sekotak coklat berbentuk hati yang lumayan besar. Ini coklat yang kubawa tadi...

                ‘tunggu..  aku gantikan saja coklatnya~! Briliant~!!”
                Aku meraih coklat itu, lalu menghampiri Adam dengan langkah pasti. Ia masih terduduk disana tak mengatakan apapun.

                “Adam... kun...”

“ehh?!” sepertinya Ia kaget mendengarku.

Perlahan Adam memalingkan wajahnya, memandangku. Matanya sudah tidak berkaca-kaca, seperti nya ia sudah tenang.

“Umm.. maaf soal coklatmu itu...”

Adam tetap terdiam menatapku, Uhh... entah mengapa jantungku jadi berdetak kencang melihatnya.

“Umm.. uhh.. sebagai ganti nya, tolong terimalah coklat ini..”

Aku duduk disampingnya, lalu menyodorkan coklat ini dengan senyuman hangat. Adam tak langsung menerimanya, untuk beberapa saat, ia kembali memandangi coklatnya yang hancur.

“Coklat itu.. berarti untukmu ya? Maaf, aku tidak sengaja... sungguh!”

Adam menatapku tanpa ekspresi, dan mungkin karna wajah bersalahku yang terlihat  konyol, ia mulai tersenyum kecil menahan tawa. Whoa~ itu Senyuman yang manis dan sangat pas sekali dengan wajah nya yang tampan. Ehh, tunggu... memuji ketampanan laki-laki lain itu bukan gayaku!

“Umm.. tidak apa-apa, itu hanya coklat biasa yang kubuat sendiri, tidak spesial...” ia kembali tersenyum.

“Aku juga harus meminta maaf karena telah mengotori tas mu, Yokoyama-senpai”

Adam mulai merapikan potongan coklat nya yang hancur dan membersihkan tas ku.

“Kau... membuat coklat itu sendiri?”

“Ehh?!” Adam terlihat kaget, ia menatapku lalu kembali menunduk membereskan coklatnya. “Haha.. kenapa? Pasti terdengar aneh untuk mu..”

“... Tidak juga...”

Aku menatapnya dalam, ia menoleh padaku dan wajahnya memerah saat mata kita bertemu.

“Aku selalu... ingin membuat coklat yang enak untuk orang yang kucintai..”

Mendengar itu Adam terdiam, ia hanya menatap coklat-coklatnya yang sudah tak berbentuk.

“Hahaha~ lupakan apa yang kukatakan tadi, ini, ambilah.. sebagai ganti untuk coklatmu dan permintaan maafku” Aku kembali menyodorkan kotak coklat ku.

“tidak.. tidak apa-apa, kau tak perlu mengganti nya”

Adam telah selesai membereskan coklatnya, ia berdiri lalu menunduk memberi salam padaku dan Naoto –yang sedaritadi terdiam menatap kami- untuk pergi.

“Maaf merepotkanmu, Senpai” Katanya sebelum pergi meninggalkan kami
.
---------------------------------------------------------------------------------------------
“Ding.. Dong.. Ding.. Dong..”

Hari baru, pelajaran baru. Hari ini adalah hari pertama di semester dua, dan bel pertama yang berbunyi tadi mengawali semua nya.

Libur akhir minggu yang kulewati terasa sama seperti biasanya, tetapi ada satu hal yang berbeda. “ADAM” nama itu selalu terngiang di otak ku. Ini aneh, karena aku belum pernah bertemu dengan nya sebelum nya walaupun kami bersekolah ditempat yang sama selama dua tahun. Ya mungkin.. karna aku tidak terlalu memperhatikan –atau tidak perduli- terhadap siswa lain. Tetapi wajah dan senyuman manis nya masih jelas di pikiran ku,  kadang aku berpikir, jika Adam adalah seorang perempuan, maka aku akan membuatnya menyukaiku lalu memilikinya. Aku tidak butuh orang lain bila Adam menjadi milikku. Pikiran yang aneh bukan? Ya.. Aneh dan berbahaya.

Sejak hari itu, aku mulai menyadari keberadaan orang lain disekitarku. Terutama Adam, bagaimana aku bisa tidak tahu kalau dia salah satu member di club sepak bola Naoto? Atau dia ternyata sekelas dengan beberapa siswi yang pernah ku kencani? Dan dia juga menjadi idola diantara siswa-siswa kelas 3? Harusnya aku curiga saat melihat Naoto lebih panik dariku waktu itu, rupanya dia takut akan dipukuli siswa-siswa kelas 3 lain jika Adam mengadu pada mereka.

Ini pertama kalinya aku penasaran pada seseorang, aku ingin sekali berbicara pada nya secara intens. Well, aku tau kalau kecelakaan kemarin itu adalah saat pertama kami berbicara. Tetapi, rasanya aku ingin lebih dan lebih dekat lagi dengan nya. Dan senyum manis nya itu membuatku rindu.



SWEET  CHAPTER TWO : END

HAHAHA.. ANOTHER SHORT FANFICT EHH?!  YOU CAN KILL ME NOW PEOPLE, I'M NOT EVEN SORRY.

No comments: