~Kimi to Boku to Sweet Lies~
Cast : ADAM & Shota
------------------------------------
“Nnh...”
Kasur ini tak senyaman biasanya, rasa
kantukku hilang.
Tunggu, tidak juga, aku memang tidak
mengantuk.
‘Crieeekk~~’
“Shota?”
“Ya?”
Aku masuk ke kamarnya, dan seperti biasa,
Shota masih terjaga. - walaupun ini sudah jam dua pagi - Ia masih di depan
alat-alat elektronik nya,dan tanpa lelah memetik senar-senar gitar
kesayangannya.
“Masuklah.”
Aku menutup pintunya, lalu merangkul Shota
yang sedaritadi tidak menoleh padaku.
“Mm? Tidak bisa tidur?”
“Un.”
Ia membelai kepalaku yang mengangguk,
mataku terasa silau sekali melihat monitornya. – karena lampu kamarnya
dimatikan, suasana jadi remang-remang – disana telah tertulis beberapa bait
lirik, aku tidak membacanya, perhatianku langsung tertuju pada meja kerja nya
yang berantakan,dan diantara tumpukkan kertas-kertas itu, terselip amplop merah
muda yang terlihat manis.namun bagai menusukku dengan ribuan pedang saat
terlintas dikepalaku siapa yang mengirim surat itu pada Shota.
“Tomoko... chan?”
“Eh?”Shota menoleh padaku.
“Surat itu...”
Ekspresi bingungnya berubah menjadi wajah
yang berseri. “Ah, Iya. Dia mengirim foto nya juga kali ini. lihat lah...”
Shota mengambil sebuah foto dari lacinya, lalu memperlihatkannya padaku. “Dia
manis sekali, kan?”
‘Apa
yang bisa kukatakan? Wajah mu yang terlihat bahagia itu terlalu berharga...’
“Hai,
kau tidak salah memilih tunangan, Shota.”
Shota tertawa kecil, ia menaruh fotonya
kembali.
“Kau tau? Ada sesuatu yang mengganjal,
setiap kali kita membicarakan ini.”
“Eh?”
“Aku tidak tau apa,” Shota berdiri, lalu
mencium bibirku singkat. “Tapi yang pasti, aku tidak ingin saat-saat seperti
ini denganmu berakhir hanya karena Tomoko...”ia meraih bibirku lagi.
Kata-kata yang diucapkan nya seperti
melepas pedang-pedang cemburu yang tertancap, namun menyiram luka terbukanya
dengan air mendidih.
Akupun tidak ingin kehilangan detik-detik
indah bersamamu, aku ingin memonopoli mu dan menjadi egois. Tetapi, kita berdua
tau, ini hanya sementara. Kita berdua tau ini hanyalah sebuah ego yang semu.
Kita berdua tau kalau semua ini palsu. Ya, sejak awal.
Bukan salah siapa-siapa ketika semuanya
berubah, tidak ada yang menyalahkan keadaan ataupun suasana yang membuat kita
semakin dekat, dan semakin intim. Bukan salah siapa-siapa ketika diantara kita
muncul sebuah ego baru yang mendorong tubuh kita untuk menyatu untuk yang
kesekian kali. Dan terus-menerus merindukan sentuhan dari satu sama lain.
Perasaan cemburu tumbuh begitu saja, dan kasih
sayangmu yang terbagi dengan orang lain, menjadi pupuk subur kebencian
dihatiku. Apa yang bisa kulakukan? karena, sekali lagi, senyuman dan kata-kata
indahmu membunuhku didalam. Tidak ada lagi rasa cemburu. Sekarang kau milikku,
seutuhnya milikku, itu cukup.
“ADAM?”Shota mengguncang bahuku, aku
melamun setelah ciumannya tadi.
“Hey, kau tak apa?”Ia terlihat ragu.
“Ah.. un, tidak apa-apa”
“Sigh, tidurlah disini, bersamaku.”
Aku mengangguk.
“Baiklah, ayo tidur...”Shota menarikku ke
ranjangnya.
Kami mengucapkan selamat tidur sebelum
memejamkan mata. Kemudian semuanya sunyi, hanya suara detikkan jam dinding dan
nafasnya yang terdengar samar.
Berawal dari sebuah kebohongan manis yang
adiktif. Kini, kita tidak bisa hidup tanpa mengulangi dan mengulanginya lagi,terlena didalam kebohongan. Diam-diam berharap kalau suatu saat nanti,semua sandiwara ini akan berubah menjadi kehidupan nyata, dan bahagia selamanya disana.
~FIN~
Hello everyone~! ^^)//
it's been a really really really long time, eh? ^^"
I'm so sorry for the late late post-- it's-- been difficult for me to continue my stories, eventho I had a HUGE desire to write and lots of insprirations -which came suddenly-
I couldn't bring myself to go further. so, my dear readers, motivate me, maybe? ^^
Ah, and Kimi to Boku to Sweet Lies is my first ADAMS Oneshoot FF -that actually done- ^^)// /clap clap/